[ SEJARAH & SEKITAR KITA ] #4 - SELUK BELUK SEJARAH BETAWI


Semlekom, pa kabar semuanye??? baek dah ya..

untuk minggu ini kite bakal ngomongin soal betawi nih abang, mpok, enyak ama babeh, di baca dah, biar jelas. jadi jangan ngaku orang jakarta kalo beloman tau nih ye sejarah seputar betawi.

Betawi ???

kalo denger kata betawi pasti yang terlintas di benak kita antara Roti Buaya, Kerak Telor, Palang Pintu, Benyamin Sueb, dan palingan kalo ngomong suka ngegas. ya begitulah suku betawi suka buka-bukaan dan gak di rem kalo ngomong. tapi tau gak si sejarah betawi itu dasarnya dari mana??, yuk coba kita cari tau nih dari mana ya suku betawi?



Suku Betawi adalah sebuah suku bangsa di Indonesia yang penduduk umumnya bertempat tinggal di Jakarta. Mereka adalah keturunan penduduk yang bermukim dikawasan Batavia sejak abad ke-17.

Banyak yang menyatakan bahwa Suku Betawi berasal dari hasil perkawinan antar etnis dan bangsa pada masa lalu. dari banyak etnis dan bangsa itu seluruh kebudayaannya teralkulturasi atau melebur menjadi satu hingga akhirnya terciptalah suku Betawi. coba deh kalian baca postingan sebelum ini, kalau kalian teliti pasti deh paham dari mana bangsa-bangsa dan suku-suku lainnya datang ke jakarta. jadi mereka datang atas permintaan Belanda yang kala itu membutuhkan banyak budak untuk membangun infrastruktur di Batavia sebelum adanya Jakarta. Suku yang di datangkan dan menjadi dasar dari suku Betawi antara lain Sunda, Melayu, Jawa, Arab, Bali, Bugis, Makassar, Ambon, India dan Tionghoa. nah daripada itu Suku Betawi pun ada yang disebut Betawi Peranakan yang lebih mirip Tionghoa.


Sebelum kita menjabarkan penelitian yang berkaitan dengan Suku Betawi, sebelumnya kita cari tau dari mana si kata Betawi sendiri?, dan kenapa harus Betawi?.

Kata Betawi diambil dari bahasa Melayu Kreol, dan kebudayaan nya yag melekat hingga sekarang. menurut Ridwan Saidi ada beberapa acuan mengapa menggunakan kata Betawi.

1. PITAWI Bahasa Melayu Polinesia Purba yang artinya Larangan. perkataan ini mengacu kepada Candi Batu Jaya, Tatar Pasundan, Karawang yang dahulu merupakan kota suci tertutup.

2. BETAWI Bahasa Melayu Brunei yang artinya Giwang, yang nama ini di dasari pada ekskavasi di Babelan Bekasi yang banyak menemukan Giwang dari abad ke-11 Masehi. mungkin ini dasarnya penggunaan bahasa Betawi hampir sama dengan warga di Bekasi.

3. GULING BETAWI  atau Cassia Glauca. sejenis tanaman perdu yang dahulu banyak digunakan sebagai bahan pembuatan gagang Keris dan Pisau.

hingga ditarik kesimpulan oleh Ridwan Saidi yang menyatakan bahwa asal kata Betawi berasal dari tanaman pepohonan. dan nama tanaman ini pula digunakan pada nama wilayah di Jakarta seperti Gambir, Krekot, Bintaro, Grogol dan banyak lainya. dan seperti halnya Kecamatan Makasar, ini bukan di ambil dari Suku Makassar namun Makasar yang dimaksud adalah sejenis tumbuhan rerumputan.

sehingga Kata Betawi juga bukan berasal dari kata Batavia, karena nama Batavia lebih menunjuk kepada wilayah asal Nenek Moyang orang Belanda. namun di Batavia juga kata Betawi menjadi nama sebuah organisasi bernama Pemoeda Kaoem Betawi yang lahir pada tahun 1923.


Nah setelah asal kata Betawi, lalu dari mana Suku Betawi berasal??. coba kita jabarkan beserta buktinya :

1. Pendapat Pertama
seperti pembahasan di atas bahwa Suku Betawi hasil dari Alkulturasi suku-suku dan bangsa-bangsa yang datang ke Batavia.

2. Pendapat Kedua
Menurut sejarahwan Sagiman MD etnis betawi telah mendiami Jakarta dan sekitar sejak jaman batu atau zaman Neoliticum. dan Yahya Andi Saputra Alumnus Universitas Indonesia berpendapat bahwa penduduk asli betawi adalah penduduk Nusa Jawa sebagaimana orang Sunda, Jawa dan Madura.
pendapat tersebut juga dipertegas oleh Uka Tjandrasasmita yang mengeluarkan monografinya "Jakarta Raya dan Sekitarnya dari Zaman Prasejarah Hingga Kerajaan Pajajaran (1977) dan didalam monografinya menyatakan bahwa suku asli Jakarta telah ada sejak tahun 3500-3000 SM. hal ini diperkuat dengan di temukannya alat-alat pada pesisir sungai besar seperti Ciliwung, Cisadane, kali Bekasi, hingga Citarum. juga di temukannya bukti bahwa masyarakat manusia itu sudah mengenal pertanian, peternakan dan organisasi kemasyarakatan yang teratur.

3. Pendapat Ketiga.
Lance Castle yang pernah melakukan penelitian tentang Penduduk Asli Jakarta dimana didalam jurnalnya yang di terbitkan tahun 1967 oleh Cornell University mengatakan bahwa secara biologis, mereka yang mengaku sebagai orang Betawi adalah keturunan kaum berdarah campuran aneka suku bangsa yang didatangkan Belanda di Batavia.
yang penelitian ini menitik beratkan pada empat sketsa sejarah yaitu :
1. Daghregister, yaitu catatan harian tahun 1673 yang dibuat Belanda yang berdiam di salam kota benteng Batavia.
2. Catatan Thomas Stanford Raffles dalam History Of Java pada tahun 1815.
3. Catatan Penduduk pada Encyclopedia Van Nederlandsch Indie tahun 1893.
4. Sensus penduduk yng dibuat pemerintah Hindia Beland pada tahun 1930.

hingga pada akhirnya banyak yang mempercayai bahwa Suku Betawi berasal dari alkulturasi suku-suku dan bangsa-bangsa yang pernah datang ke Batavia.

Gak Cuma terleburnya atau alkulturasi budaya, namun bahasa yang digunakan orang betawi sendiri juga ada pengaruh dari bahasa sunda, jawa, bali, dan sebagainya. Namun suku Betawi lebih suka menggunakan Bahasa Indonesia dan sesekali terdengar menggunakan dialek Melayu, hal ini sebagai cerminan asimilasi budaya yang terjadi di Jakarta.

Penggunaan bahasa Betawi sendiri di bagi menjadi dua jenis yaitu dialek Betawi Tengah dan dialek Betawi Pinggiran. Dialek Betawi Tengah biasanya menggunakan akhiran “e” misalnya kemane atau biarin aje. Itu contoh penggunaan dialek Betawi Tengah. Wilayah yang menggunakan dialek Betawi Tengah berasal dari wilayah suku Betawi terbentuk seperti Kota, Sawah Besar, Tugu, Cilincing, Kemayoran, Senen, Kramat,Hingga ujungnya di betawi.

Sedangkan dialek Betawi Pinggiran menggunakan akhiran “a” biasanya terdengar seperti bahasa Indonesia biasa. Wilayah yang menggunakan dialek ini antara lain Condet, Jagakarsa, Pasar Rebo, Depok, Rawa Belong, Ciputat.

Makannya banyak orang yang salah persepsi, kenapa orang betawi sekarang ngomongnya gak ada  “e” nya lagi, soalnya memang di daerah Pasar Rebo sendiri bukan wilayah yang kental dengan tutur kata Betawi. Beda dengan wilayah Jatinegara yang suka masih ada yang ngomong dengan akhiran “e”.

Kalau kita ngomongin kebudayaan Betawi pasti gak lepas sama yang namanya Ondel-ondel kan? Tau gak sih sebenernya ondel-ondel itu gimana ceritanya sampe sekarang jadi kesenian betawi gitu?.





Jadi ondel-ondel sendiri terpengaruh oleh Kerajaan Hindu Tempo lalu. Di Abad ke-5 sebenernya Ondel-ondel itu dipergunakan untuk mengusir hama-hama dari sawah gitu, semacem orang-orangan sawah gitu, namun untuk Petani Betawi lambat laun digunakan sebagai penggembira ketika musim panen. Jadi Ondel-ondel sendiri ada yang menganggapnya sebagai jelmaan Dewi Sri atau Dewi Kemakmuran bagi agama Hindu ketika Kerjaan Hindu Tarumanegara Berjaya. Ada juga yang bilang kalo Ondel-ondel itu sebagai bentuk tolak bala bagi masyarakat Betawi tempo dulu.


Nah untuk Tarian, Betawi  juga punya tarian khasnya, diantaranya Tari Topeng betawi, Tari Yapong yang di pengaruhi unsur tarian Jaipong Sunda, Cokek dan Tari Silat. Sebenarnya tarian di Jakarta terpengaruh dengan kebudayaan Tiongkok seperti yang terlihat kostum penari mempunyai kesamaan bentuk dengan Opera Beijing, namun Jakarta dikenal dengan kedinamisannya karena menggabungkan seni tari lama dengan gaya tari kereografi dinamisnya.


Nah selain Ondel-ondel dan tariannya, pasti pernah denger kata Keroncong, jadi Keroncong sendiri ini sebenernya perpaduan budaya antara penduduk lokal dan Bangsa Portugis. Hal ini terjadi ketika VOC menjadikan Batavia sebagai pusat perniagaan pada Abad ke-16. Hingga akhirnya banyak yang mengenalnya Keroncong Tugu. Itulah bukti dari percampuran suku lokal dan Bangsa-bangsa pendatang pada zaman Batavia.


Namun ada beberapa hal positif dari masyakarat betawi antara lain jiwa sosial mereka yang sangat tinggi, walaupun kadang-kadang ada beberapa hal terlalu berlebih dan cenderung tendensius. Orang betawi juga sangat menjaga nilai-nilai agama yang tercermin dari ajaran orang tua kepada anak-anaknya. Serta masyatakat Betawi sangat menghargai pluralism, hal ini terlihat dengan hubungan yang baik antara masyarakat betawi dan pendatang dari luar Jakarta.

Memang tidak bisa dipungkiri bahwa keberadaan sebagian besar masyarakat betawi masa kini agak terpinggirkan oleh moderenisasi di dahan lahirnya sendir. Namun tetap ada optimism dari masyarakat Betawi generasi mendatang yang justru akan menopang moderinisasi tersebut.

Jadi sudah sepatutnya bagi kita sebagai generasi penerus bangsa, mau dari mana pun suku kita berada, ingat satu pepatah terkenal DIMANA BUMI DI PIJAK DISITU LANGIT DIJUNJUNG jadi dimana kita berada kita harus menghormati adat istiadat nya dan menjaganya.


Salam Surya Manggala, Salam Organisasi, Terima Kasih.   -FVAQ



------------------------------o0O0o------------------------------


ARTIKEL TERKAIT

WIKIPEDIA


SEJARAH ASAL USUL SUKU BETAWI DAN KEBUDAYAANNYA


ASAL USUL SEBUTAN BETAWI


ASAL USUL SUKU BETAWI


ARTIKEL SEBELUMNYA

#3- DARIMANA DATNGNYA JAKARTA ?


ALAMAT SEKRETARIAT
Jalan Raya Tengan, Gang. Antariksa RT 008 RW 08
Kelurahan Gedong Kecamatan Pasar Rebo
Jakarta Timur – 13760
D K I   J A K A R T A


INSTAGRAM
@kartar.08gedong


E-MAIL
oktrw08gedong@gmail.com
kartarsub08sm@gmail.com


YOUTUBE
Official KarangTaruna RW08_Gedong



PEMUDA BANGGA KENAL SEJARAH | KARANG TARUNA SUB 08
author : @alqamarjourney
author : @nikenhpsr
admin Instagram : @diazmuhamad_


Comments