[ VIEWFINDER SURYA MANGGALA ] #11 - MERASAKAN DERITA MEREKA, DONASI TSUNAMI SELAT SUNDA PART 5
Assalamualaikum warohamtullahi wabarokatuh
setelah postingan sebelumnya kami akhirnya bisa sampai dan memberikan bantuan di Desa Sumur, admin mau melanjutkan sebuah cerita yang bisa di bilang cukup kurang mengenakkan aja, tapi yasudahlah.
jadi ketika kami mau pulang dari Desa Sumur karena di peringatkan oleh Bapak RT setempat jangan sampai di jalan malem, karena disini listrik masih susah. seorang dari kami diberikan amplop yang berisikan surat minta bantuan dana mendirikan dapur umum. karena kami tidak tau menau, kami isilah dengan seadanya karena memang kami tidak membawa bantuan berupa uang ke lokasi.
namun setelah uang kami berikan ke Bapak RT, kok bapak itu terlihat bingung karena memang tidak pernah ada minta sumbangan seperti ini. di wilayah RT tersebut. Berikut adalah detik-detik ketika amplop cokelat mau di kembalikan beserta uang donasi pembuatan dapur umum abal-abal.. yang baju oren itu Bapak Ketua RT Desa Sumur, baju biru gelap teman kita. bisa di simpulkan sendiri dengan runtutan foto di bawah ini.
usut punya usut ternyata yang memberikan amplop cokelat itu adalah warga dari desa lain, entah benar di buatkan daput umum atau tidak kami tidak tau, namun yang membuat warga geram adalah bahwa di Desa Sumur tidak ada sama sekali daput umum dan meminta sumbangan dengan cara seperti itu, namun kenapa mereka malah memintanya di Desa Sumur. hal ini membuat kami merasa tidak enak, begitu pula Bapak RT yang meminta maaf dan menyarankan kami untuk segera meninggalkan lokasi ini. karena dihawatirkan kami akan terbawa masalah ini. dengan segera pula kami meninggalkan Desa Sumur dan berpindah titik pemberian donasi.
di sepanjang perjalanan kami meletakkan beberapa makanan hewan dari donatur, dengan harapan tidak hanya manusia yang makan hewanpun bisa merasakan juga bantuan dari kita.
kami sampai di lokasi kedua, tidak jauh dari lokasi perdebatan tadi. dilokasi ini tidak banyak orang yang berkumpul hanya beberapa anak-anak dan dewasa saja. kami berikan makanan seadanya dan pakaian bekas. sama seperti sebelumnya mereka terima dengan suka cita. terutama seorang anak yang mendapatkan sebuah mukena bekas yang di berikan donatur. momen ini tertangkap kamera kami, sampai saat ini juga menjadi bahan trending di laporan kami nantinya.
bahwa memberikan donasi tidak harus berupa makanan, uang, barang baru, tapi sebuah barang bekas akan menjadi mewah ketika di berikan secara ikhlas kepada orang yang membutuhkan. dan ini benar-benar terasa ketika kami memberikannya disana.
dan donasi satu lagi berikan di posko pinggir jalan, namun lokasi ini hanya mendapatkan beberapa makanan karena tidak habis ketika kami berikan sepanjang perjalanan, namun tetap mereka menerimanya dengan penuh suka cita.
sepanjang perjalanan pulang, tidak ada sama sekali kendala yang timbul namun perlu di ingat bahwa kami semua tidur malam hari kurang dari empat jam yang membuat kedua pembawa mobil kami harus istirahat tidur terlebih dahulu.
kami berhenti disebuah masjid di dekat pantai komersil namun lupa apa namanya. kami biarkan mereka berdua untuk tidur. disini kami bertemu seorang tukang bakso sudah tua, bahkan ketika angkat mangkok bakso sudah bergetar. baksonya enak, di depan alfamart. kami berbincang banyak dan bertanya apakan bisa masuk ke pantai. kakek itu bilang "masuk aja udah sore juga, kalau gak bawa kendaraan tidak usah bayar tiket masuk, lagian juga pantai masih sepi". benar ketika kami sampai di bibir pantai, sepi bukan main, semua warung tutup mungkinefek tsunami melumpuhkan prekonomian disitu.
sedikit berfoto dan menikmati matahari terbenam melepas lelah dan sedikit berekreasi, lumayan membuat fresh pikiran dan tubuh. namun sekali lagi kami di usir karena tidak membayat tiket masuknya. entah lah kami yang salah atau bagaimana namun hal ini sedikit disayangkan karena caranya seperti preman.
mungkin bagi teman-teman yang mau memberikan donasi dimanapun, coba untuk memberikan secara langsung atau memberikan kepada lembaga terkait. dan mencari info yang konkret agar tidak terulang kembali, pemberian donasi kepada orang yang salah. bagaimanapun juga bawa masih ada orang yang mencari keuntungan pribadi dalam kondisi seperti itu.
ini adalah akhir dari postingan yang super panjang ini, semoga menjadi sebuah gambaran tentang kondisi di lokasi tersebit. dan menjadi pembelajaran bagi kami semua. terimakasih sekali lagi untuk para donatur dan kawan-kawan semua KARANG TARUNA SURYA MANGGALA semoga hal ini menjadi ladang pahala bagi kami.
terima kasih kawan-kawan yang kemarin sudah ikut Dika, Niken, Sekar, Vikri, Raziv, Donny, Mungkas, Bang Bewok, Gisal, Surya, Nanda, Ibu Neneng yang sudah menyempatkan ikut kelokasi dan memberikan sedikit tenaga, rejeki dan konsumsi selama perjalanan baik untuk penyewaan mobil, pembelian Etoll dan Bensin. semoga menjadi ladang pahala untuk kita semua amin..
akhir kata Wabilahitaufik Walhidayah Wassalamualikum Warohmatullahi Wabarokatuh
Salam Surya Manggala, Salam Organisasi, Terima Kasih. - FVAQ
setelah postingan sebelumnya kami akhirnya bisa sampai dan memberikan bantuan di Desa Sumur, admin mau melanjutkan sebuah cerita yang bisa di bilang cukup kurang mengenakkan aja, tapi yasudahlah.
jadi ketika kami mau pulang dari Desa Sumur karena di peringatkan oleh Bapak RT setempat jangan sampai di jalan malem, karena disini listrik masih susah. seorang dari kami diberikan amplop yang berisikan surat minta bantuan dana mendirikan dapur umum. karena kami tidak tau menau, kami isilah dengan seadanya karena memang kami tidak membawa bantuan berupa uang ke lokasi.
namun setelah uang kami berikan ke Bapak RT, kok bapak itu terlihat bingung karena memang tidak pernah ada minta sumbangan seperti ini. di wilayah RT tersebut. Berikut adalah detik-detik ketika amplop cokelat mau di kembalikan beserta uang donasi pembuatan dapur umum abal-abal.. yang baju oren itu Bapak Ketua RT Desa Sumur, baju biru gelap teman kita. bisa di simpulkan sendiri dengan runtutan foto di bawah ini.
usut punya usut ternyata yang memberikan amplop cokelat itu adalah warga dari desa lain, entah benar di buatkan daput umum atau tidak kami tidak tau, namun yang membuat warga geram adalah bahwa di Desa Sumur tidak ada sama sekali daput umum dan meminta sumbangan dengan cara seperti itu, namun kenapa mereka malah memintanya di Desa Sumur. hal ini membuat kami merasa tidak enak, begitu pula Bapak RT yang meminta maaf dan menyarankan kami untuk segera meninggalkan lokasi ini. karena dihawatirkan kami akan terbawa masalah ini. dengan segera pula kami meninggalkan Desa Sumur dan berpindah titik pemberian donasi.
di sepanjang perjalanan kami meletakkan beberapa makanan hewan dari donatur, dengan harapan tidak hanya manusia yang makan hewanpun bisa merasakan juga bantuan dari kita.
kami sampai di lokasi kedua, tidak jauh dari lokasi perdebatan tadi. dilokasi ini tidak banyak orang yang berkumpul hanya beberapa anak-anak dan dewasa saja. kami berikan makanan seadanya dan pakaian bekas. sama seperti sebelumnya mereka terima dengan suka cita. terutama seorang anak yang mendapatkan sebuah mukena bekas yang di berikan donatur. momen ini tertangkap kamera kami, sampai saat ini juga menjadi bahan trending di laporan kami nantinya.
bahwa memberikan donasi tidak harus berupa makanan, uang, barang baru, tapi sebuah barang bekas akan menjadi mewah ketika di berikan secara ikhlas kepada orang yang membutuhkan. dan ini benar-benar terasa ketika kami memberikannya disana.
dan donasi satu lagi berikan di posko pinggir jalan, namun lokasi ini hanya mendapatkan beberapa makanan karena tidak habis ketika kami berikan sepanjang perjalanan, namun tetap mereka menerimanya dengan penuh suka cita.
sepanjang perjalanan pulang, tidak ada sama sekali kendala yang timbul namun perlu di ingat bahwa kami semua tidur malam hari kurang dari empat jam yang membuat kedua pembawa mobil kami harus istirahat tidur terlebih dahulu.
kami berhenti disebuah masjid di dekat pantai komersil namun lupa apa namanya. kami biarkan mereka berdua untuk tidur. disini kami bertemu seorang tukang bakso sudah tua, bahkan ketika angkat mangkok bakso sudah bergetar. baksonya enak, di depan alfamart. kami berbincang banyak dan bertanya apakan bisa masuk ke pantai. kakek itu bilang "masuk aja udah sore juga, kalau gak bawa kendaraan tidak usah bayar tiket masuk, lagian juga pantai masih sepi". benar ketika kami sampai di bibir pantai, sepi bukan main, semua warung tutup mungkinefek tsunami melumpuhkan prekonomian disitu.
sedikit berfoto dan menikmati matahari terbenam melepas lelah dan sedikit berekreasi, lumayan membuat fresh pikiran dan tubuh. namun sekali lagi kami di usir karena tidak membayat tiket masuknya. entah lah kami yang salah atau bagaimana namun hal ini sedikit disayangkan karena caranya seperti preman.
mungkin bagi teman-teman yang mau memberikan donasi dimanapun, coba untuk memberikan secara langsung atau memberikan kepada lembaga terkait. dan mencari info yang konkret agar tidak terulang kembali, pemberian donasi kepada orang yang salah. bagaimanapun juga bawa masih ada orang yang mencari keuntungan pribadi dalam kondisi seperti itu.
ini adalah akhir dari postingan yang super panjang ini, semoga menjadi sebuah gambaran tentang kondisi di lokasi tersebit. dan menjadi pembelajaran bagi kami semua. terimakasih sekali lagi untuk para donatur dan kawan-kawan semua KARANG TARUNA SURYA MANGGALA semoga hal ini menjadi ladang pahala bagi kami.
terima kasih kawan-kawan yang kemarin sudah ikut Dika, Niken, Sekar, Vikri, Raziv, Donny, Mungkas, Bang Bewok, Gisal, Surya, Nanda, Ibu Neneng yang sudah menyempatkan ikut kelokasi dan memberikan sedikit tenaga, rejeki dan konsumsi selama perjalanan baik untuk penyewaan mobil, pembelian Etoll dan Bensin. semoga menjadi ladang pahala untuk kita semua amin..
akhir kata Wabilahitaufik Walhidayah Wassalamualikum Warohmatullahi Wabarokatuh
Salam Surya Manggala, Salam Organisasi, Terima Kasih. - FVAQ
------------------------------o0O0o------------------------------
ARTIKEL TERKAIT
-
ARTIKEL SEBELUMNYA
#9 - MERASAKAN DERITA MEREKA, DONASI TSUNAMI SELAT SUNDA PART 4
https://kartar08suryamanggala.blogspot.com/2019/02/viewfinder-surya-manggala-10-merasakan.html
https://kartar08suryamanggala.blogspot.com/2019/02/viewfinder-surya-manggala-10-merasakan.html
LAMPIRAN
-
ALAMAT SEKRETARIAT
Jalan Raya Tengah, Gang. Antariksa RT 008
RW 08
Kelurahan Gedong Kecamatan Pasar Rebo
Jakarta Timur – 13760
D K I
J A K A R T A
INSTAGRAM
@kartarsuryamanggala
E-MAIL
oktrw08gedong@gmail.com
kartarsub08sm@gmail.com
YOUTUBE
Kartar Sub08 Surya Manggala
VIEWFINDER SURYA MANGGALA | KARANG
TARUNA UNIT 08
author : @alqamarjourney
admin instagram : @nikenhpsr
Comments
Post a Comment