[ VIEWFINDER SURYA MANGGALA ] # 16 SURYA MANGGALA ROAD TRIP YOGYAKARTA

Setelah sekian lama gak nulis lagi akhirnya, seorang admin yang lagi galau dan gak tau kenapa ini punya bahan untuk di buat tulisan, dan menjadi laporan.

Sebelumnya admin mau minta maaf sama temen-temen Pengurus Karang Taruna Unit 08 "Surya Manggala" yang gak bisa ikut kegiatan ini, juga baru tau ketika kita semua update poto-poto di insta story. Sebenernya bukannya gak mau ajak tapi memang keterbatasan kendaraan juga biaya yang keluar cukup besar makannya admin dan yang lainnya sengaja gak terlalu menggembor-gemborkan kegiatan ini.

Jadi pada tanggal 14 - 17 Juni 2019 seluruh MPKT yang terdiri dari 5 orang, dan ada 2 pengurus ikut dalam rombongan ke Yogyakarta. Awal mulanya tujuannya memang jalan-jalan karena ada dari kami yang punya homestay di daerah Yogyakarta. Namun karena adanya info Dewa Wukirsari yang sebelumnya sudah di bahas ketika kami memberikan bantuan ke tsunami selat sunda lalu, Pertemanan kami berlanjut hingga sekarang. Info yang di dapat adalah di tanggal 16 Juni 2019 Desa Wukirsari merayakan hari jadinya yang ke 62 Tahun sekaligus ada acara seperti kirab budaya, sedekah hasil bumi, tumpengan, jathilan dan lain-lainnya.

di tanggal 14 Juni 2019 pukul 19.00 WIB semua dari kami sudah sibuk menata semua persediaan yang mau di bawa di dalam mobil. jumlah bawaan bisa di bilang cukup banyak karena memang mengangkut 7 orang sekaligus makanan, oleh-oleh jakarta dan titipan lainnya. tepat pukul 20.00 WIB kami melakukan perjalanan yang sebelumnya telah berdoa menurut kepercayaannya. dengan harapan bisa berangkat dan kembali dengan selamat. satu yang di khawatirkan waktu itu adalah jalan Tol Jakarta - Cikampek dimana di hari jumat pasti jalan tol ini cukup padat macet dan mengganggu perjalanan dan membuang-buang waktu. nyatanya bahwa tidak ada hambatan sama sekali, memang cukup ramai namun tetap lancar. 

perjalanan kami cukup santai, disetiap rest area yang kami lalui di putuskan untuk berhenti. selain karena ada keperluan seperti isi angin ban juga menjadi tempat istirahat untuk yang membawa mobil sendirian.

setelah 10 jam perjalanan tidak ada yang bisa di ceritakan, hanya perjalanan gelap dan kosong, mungkin karena arus mudik sudah selesai. 

esok harinya di tanggal 15 Juni 2019 pukul 05.00 WIB kami sampai di homestay puspa jaya, namun karena masih subuh dan belum terlihat aktifitas warga maupun mengurus homestay kami putuskan untuk keliling subuh-subuh mencari sarapan. kami putuskan menyambangi daerah Malioboro, kapan lagi subuh-subuh ke Malioboro, udara masih segar, sepi pengunjung, bahkan kendaraan bermotor tidak terlihat. jiwa-jiwa turis kami menggelora, siap sedia dengan kamera membidik semua momen menarik (a.k.a ngantuk perjalanan).








selepas kami selesai membungkus nasi pecel yang cukup murah kami kembali ke homestay dan sudah di tunggu pengurus homestay atau bisa di bilang kerabat dari anggota MPKT. kami di persilahkan untuk istirahat sejenak di rumahnya, sekedar melepas lelah karena kamar yang mau digunakan masih ada penghuninya, belum check out. karena rasa lelah semalaman tidak tidur, setelah menyantap sarapan satu persatu mulai tidur, hingga di pukul 10.00 WIB kami masuk kamar yang mampu menampung hampir 8 orang didalamnya, cukup luas dan harga yang murah. melanjutkan tidur dan sebagian bersih-bersih dan beberes kamar.

tepat setelah adzan dzuhur kami putuskan mulai mencari lokasi wisata, sebelumnya kami cukup bingung mau kemana karena ke Yogyakarta tanpa persiapan mau kemana. masukan dari pemilik homestay untuk ke tebing breksi, candi hijau, ratu boko dll nya karena satu jalur. kami putuskan untuk mengikuti saran beliau. mencari jalur di google maps dan menimbang-nimbang waktu akhirnya kami memutuskan untuk ke candi ijo terlebih dahulu. sebelum sampai ke lokasi kami putuskan untuk mencari makan, pilihan jatuh kepada mie ayam dekat tikungan pintu masuk jalanan arah candi ijo dan tebing breksi.






yang cukup membuat kami bingung adalah harga. iya harga, bukan karena mahal atau tidak masuk akal, namun sebaliknya. harga satu porsi mie ayam Rp. 8000 dan jumbo Rp. 11.000 sedangkan minum Rp. 3.000 baik esteh maupun es jeruk. cukup murah bagi kami dari jakarta.

dengan percaya diri 3 dari kami memesan ukuran jumbo dan sisa nya biasa, dengan persepsi bahwa porsinya kecil. namun hal itu langsung berbalik, bahwa mie ayam yang disajikan luar biasa banyak nya, bahkan untuk ukuran biasa cukup banyak, dan ukuran jumbo hanpir tidak bisa di aduk, bisa di bayangkan lah ya.

selepasnya kami melanjutkan kearan candi ijo, candi tertinggi di Yogyakarta ini cukup membuat kami terkesima, pemandangan alam yang membuat kami tidak bisa berhenti foto di depan candi ijo (belum masuk candi ijo ya) hampir setengah sampai 1 jam kami foto, memutuskan untuk berhenti dan masuk ke kawasan candi ijo dengan biaya Rp. 5.000 per orangnya kami bebas masuk areal candi ijo dengan sopan.

sama halnya di luar, didalam candi tidak habis-habisnya foto, mendokumentasikan, melupakan kelelahan berorganisasi sementara. hal yang admin liat selama ikut trip ini adalah semua yang ikut mengeluarkan senyum terbaiknya, melepaskan semua rasa penat dengan proposal, laporan dan pekerjaan individunya.

hampir jam 17.00 WIB kami memutuskan untuk keluar, dan melewatkan tebing breksi karena jalanan yang cukup terjal dan sudah hampir malam, kami memutuskan untuk kembali ke homestay. mengingat istirahat yang kurang malamnya mau ke malioboro dan berburu kopi jos.

namun nyatanya sampai jam 20.00 WIB kami masih di homestay, karena bisa di bilang cukup lelah 10 jam perjalanan. akhirnya kami memutusnya 4 orang dari kami untuk mencari makan dan berwisata sendiri dengan motor yang ada di daerah tugu dan menyantap angkringan (mohon maaf ya yang sudah lelah di perjalanan).

sekitar jam 23.00 WIB 4 orang yang memutuskan untuk bermotoran sampai di homestay, dan membicarakan bagaimana untuk besok pagi. dengan hasil akhir kami memutuskan jam 03.00 WIB untuk menuju ke Punthuk Setumbu, lokasi yang populer berkat film Ada Apa Dengan Cinta 2. dan kami memutuskan untuk beristirahat sampai esok hari.

di tanggal 16 Juni 2019 melenceng setengah jam 03.30 WIB kami tergesa-gesa menuju punthuk setumbu, kalau kata Bang Dika kita ngeluarin mobil kayak mau kabur dari hotel, ya intinya memang tergesa-gesa. menyusuri jalan Yogyakarta arah Magelang pagi-pagi buta, nyatanya tidak hanya kami namun banyak wisatawan yang menuju kearah yang sama, bahkan perhatian kami tertuju kepada 2 orang bule menggunakan beat hitam.

sesampainya di lokasi luar biasa banyak calo yang menghadang, namun untungnya tujuan kami jelas dan hanya mau beli tiket di loket resminya. dengan harga Rp. 15.000 per orangnya kami harus mendaki menyusuri jalanan yang sudah di beton, melalui warung-warung makan dan tangga kami sampai di puncak yang sudah di penuhi oleh kelompok-kelompok orang yang mau menyaksikan sunrise di punthuk setumbu.





Namun sayangnya sampai pukul 06.00 WIB matahari yang di tunggu tidak kunjung datang, tertutup awan tebal, memang saat itu Yogyakarta sedikit mendung, memang sedikit kecewa namun karena tempat yang bagus rasa kecewa kami sedikit hilang. setelah lelah kami memutuskan turun, nah yang sedikit bikin senyum2 karena harga makanan murah adalah, ketika di tempat wisata, makan 4 porsi soto batok, 4 porsi pecel nasi dan 38 biji gorengan gak sampe Rp. 100.000 dan itu luar biasa (kalo admin gak salah inget)

pukul 12.00 WIB sesuai dengan info yang kami terima acara di desa Wukirsari dilaksanakan di buka dengan pawai budaya. sayangnya ketika dilokasi kami tidak bertemu dengan teman-teman di banten lalu, karena kesibukan dengan tugas mereka di acara terlebih ada beberapa yang ikut masuk di dalam rombongaan pawai.











tidak lama kami di desa Wukirsari, setelah bertemu dengan perwakilannya, dan memberikan beberapa oleh-oleh kami dari Jakarta kami melanjutkan perjalanan kembali. senang rasanya bisa berkunjung dengan Karang Taruna lainnya di luar lingkup DKI Jakarta. meninggalkan desa Wukirsari memberikan dampak tersendiri di hati. sebuah desa nyaman dengan udara yang sejuk dan kebudayaan yang terjaga secara baik membuat anak-anak mudanya masih menghormati tradisi dilingkungannya.

selanjutnya tujuan kami adalah Sate Klatak, sate terkenal di kawasan DI Yogyakarta ini membuat kami penasaran. selalin menggunakan jeruji besi sebagai tusukannya juga beberapa cita rasa baru yang belum kami rasakan. dari kami ber 7 kami memesan 4 porsi sate klatak, 3 porsi tongseng dan 1 porsi tengkleng, sayangnya sampai kami selesai makan tengkleng belum selesai juga di masaknya.

perjalanan kami ke jogja di tutup di sate klatak, besok paginya kami langsung bertolak menuju jakarta. dari jogja kami mulai perjalanan sebelum dzuhur jam 11.00 WIB langsung bertolak menuju jakarta.

namun malam harinya kami menyempatkan untuk berjalan di malioboro karena terbilang cukup padat kami memutuskan hanya sebentar, tidak seberapa lama kami di malioboro. kami memutuskan untuk beristirahat sambil makan angkringan di tugu depan hotel 101 dan sekedar mencicip kopi jos yang terkenal.



sepanjang perjalanan kami memang memutuskan untuk berhenti di beberapa tempat, tujuan nya hanya untuk makan siang atau istirahat sejenak. diantaranya rest area dadakan ketika arus mudik, rest area di kawasan semarang dan rest area di cirebon yang terkenal dengan arsitektur mengagumkan menggunakan bekas pabrik gula kalau tidak salah. kami menyempatkan diri untuk foto-foto sejenak melepas lelah walau sesungguhnya lelah benar-benar sudah melekat di tubuh kami semua.\


tanpa berhenti kembali dari cirebon sampai jakarta-cikampek kami melaju berjam-jam sudah kami lalui, ketika magrib berkumandang kami memutuskan untuk berhenti sejenak, selama satu jam dan melanjutkan kearah jakarta dan sampai dengan selamat pukul 22.30 WIB.

sebuah perjalanan yang kami lakukan bersama ini tidak serta merta hanya memenuhi janji hadir dalam acara, namun sebuah perjalanan yang membuat kami lebih mengenal satu sama lainnya, bagaimana kami bertindak dan menyelesaikan masalah dikala lelah menyerang. sebuah perjalanan yang membawa kami kepada level lebih tinggi.

dan sebuah perjalanan yang membuat kami lebih membuka fikiran dalam menjalankan sebuah organisasi kedepannya.

dalam perjalanan ini sebuah konsep acara sudah kami dapatkan, sudah kami bicarakan hingga di waktu yang tepat akan kami keluarkan untuk mendobrak organisasi kami kembali.

ini adalah rangkuman kami yang admin ketik hampir 1 bulan lamanya karena kesibukan admin di berbagai acara.

Salam Surya Manggala, Salam Organisasi, Terima Kasih.   -FVAQ





YANG IKUT KE JOGJA









------------------------------o0O0o------------------------------


ARTIKEL TERKAIT

 #7 - MERASAKAN DERITA MEREKA, DONASI TSUNAMI SELAT SUNDA PART 1
https://kartar08suryamanggala.blogspot.com/2019/01/viewfinder-surya-manggala-7-merasakan.html


ARTIKEL SEBELUMNYA



LAMPIRAN

-


ALAMAT SEKRETARIAT
Jalan Raya Tengah, Gang. Antariksa RT 008 RW 08
Kelurahan Gedong Kecamatan Pasar Rebo
Jakarta Timur – 13760
D K I   J A K A R T A


INSTAGRAM
@kartarsuryamanggala


E-MAIL
oktrw08gedong@gmail.com
kartarsub08sm@gmail.com


YOUTUBE
Kartar Sub08 Surya Manggala



VIEWFINDER SURYA MANGGALA | KARANG TARUNA UNIT 08
author : @alqamarjourney
admin instagram : @nikenhpsr


Comments