[ VIEWFINDER SURYA MANGGALA ] #9 - MERASAKAN DERITA MEREKA, DONASI TSUNAMI SELAT SUNDA PART 3


Assalamuaikum Warohamatullahi Wabarokatuh, mungkin mereka yang tidak terlihat hanya mau menyampaikan, membagi rasa kesedihan tidak bermaksud untuk menakuti atau membuat celaka orang-orang yang lainnya, namun kita yang memulainya tidak menghormati mereka.

Tulisan di part ini bukan untuk memakut-nakuti, atau membuat viral lokasi bahkan tulisan ini, atau membuat persepsi yang berbeda di tempat tersebut. Namun hal ini bertujuan untuk membangun rasa empati kita kepada para korban dan membantu dalam bentuk apapun termasuk doa.

lokasi yang disebutkan dalam cerita ini

lokasi yang disebutkan dalam cerita ini

Untuk di part kali ini sebenarnya kita semua sudah sampai di lokasi pemberangkatan pagi hari ini, namun mungkin akan di flash back ke belakang sedikit karena kesalahan kata-kata yang terucap secara tidak sengaja (mungkin) membuat mereka tidak di hormati.

Sesampainya dirumah keberangkatan pagi tadi, setelah drama sedih didalam mobil dan juga di sadarkan karena hampir tertabrak motor di tikungan membuat kami tersadar untuk sampai ke rumah dulu. Kami duduk di teras di alasi tikar rotan dan disajikan teh manis hangat sekedar melepas lelah setelah 12 jam berkendara. Tepat pukul 22.00 WIB kita mulai membahas dengan seksama semua kejadian yang timbul selama perjalanan kami.

Menurut mereka yang di berikan ‘anugerah’ bahwa sepajang perjalanan banyak orang yang mau minta tolong kepada mereka berdua. Mulai dari anak-anak, dewasa bahkan memang mereka yang memang ada dilokasi tersebut sejak lama semua membaur. “gw tadi udah gak fokus liat kedepan selama perjalanan karena kanan kiri udah rame bangat” kata yang bawa mobil. Admin pun menceritakan semua kejadian yang terjadi yang sempat dirasakan, dan memang benar seperti itu.


Jadi ketika terakhir pengambilan gambar kita disuruh cepat-cepat karena memang kondisi sudah tidak kondusif, selain aura yang dihasilkan tempat itu tidak enak juga waktu yang mulai magrib.

Dan mereka juga bercerita bahwa ketika pengambilan gambar, ketua karang taruna yang saat itu memberikan ucapan terima kasih sudah tidak fokus dan selalu salah, karena memang ada yang mau bercerita, namun memang masih di ‘tameng’ oleh mereka berdua, oleh sebab itu admin dan ketua langsung di suruh selesaikan segera.

“sebenernya gw mau turun (ketika ada lokasi pinggir laut) tapi takutnya kita gak sampe di Jakarta jam segini karena bakalan lama jadinya gak jadi”

dari kita semua ada salah satu orang yang ikut ke Banten ketika turun dari mobil hanya diam dan duduk, tidak berbicara atau mendengarkan, disuruh pulang bilangnya "nanti aja". mungkin kami semua beranggapan bahwa dia ngantuk dan gak enak mau pulang duluan, sedangkan kami semua asik membahan menceritakan semua kejadian disana.

“Bang XXXX itu di pegang dulu kasian soalnya besok sekolah biar tidur” seketika kami semua bingung maksudnya apa dan ucapan itu di tujukan kepada salah satu dari kami yang sejak tadi di mobil sudah mengeluh lehernya yang sakit karena salah tidur.

Awalnya kami semua masih menganggapnya lucu karena memang terlihat tidak seserius yang terjadi. Namun setelah di pegang dilakukan pembersihan (mungkin admin gak tau) memang ada perubahan, yang tadinya diam seketika mau bicara. “lo ngomong apa tadi disana?” tanya nya.

“Gak ngomong apa-apa bang”

“boong lo”

[ flashback ] Seketika kami semua tersadar omongan sehari sebelumnya ketika kumpul untuk mempersiapkan semuanya.

Sehari sebelum keberangkatan, beberapa dari kita sudah siap-siap di salah satu rumah yang di khususkan untuk menampung semua donasi yang sudah di beli. Memperhatikan kembali agar tidak ada yang tertinggal ataupun tidak pantas di kasih nantinya. Sehabis hujan sekitar pukul 23.00 WIB kita semua membubarkan diri istirahat dirumah mashing-masing.

Entah bagaimana sadar tidak sadar dari kami ada yang nyeletuk “Ayo kita jalan kalo mati kena tsunami disana kan mati syahid”. Dan dari kami yang mendengar langsung kaget dan mengingatkan bahwa hal seperti itu tidak bisa sembarangan untuk di ucapkan.

[ back to stories ]
“gak cuma itu kayaknya, yang foto foto itu”

“oh gw ngomong ‘itu orang-orang pada foto pinggir pantai nanti kena tsunami’” mungkin karena itu, langsung terkena karma seketika, mungkin bagi temen-temen yang punya acara kelokasi-lokasi yang bisa di bilang banyak mitos atau apalah itu coba sesekali untuk tahan ucapan jangan sampai hal seperti ngomong sompral keluar.

“nah itu dia maksudnya, makannya jangan sompral, dia mau cerita sama lo tapi elunya gak kuat nahannya nanti” (entah maksdnya apa)

Ketika disana juga sebenarnya dia memang menjauh dari rombongan, mengambil gambar untuk insta story dan tidak mendengar peringatan yang lainnya. Kami semua dikumpulkan di satu titik, dimana masih ada satu blok keramik yang terpasang, di tempat itu juga kami mengambil rekaman untuk pertama kalinya. Entah memang karena di izinkan tidak terjadi masalah. Namun ketika di bukakan fakta sebenarnya dari mereka yang diberi kemampuan bahwa disitu bekas rumah anak kecil ini (akhir postingan ke-2) dan kita udah di kelilingin sama mereka. Jadi memang disuruh berkumpul karena lebih mudah untuk ‘ditamengi’ namun sialnya satu orang pisah dari rombongan yang mengakibatkan terjadi hal tersebut.

“bang coba deh lo liat foto ini”, admin pun dikasih foto dari handphone, memang dilihat bahwa poto itu sedih bangat ketika dilihat malam itu. Cuma gambar batu karang yang hancur, beberapa sampah dan sebuah sepatu hitam. “ini sepatunya ‘dia’ satu lagi ilang” disitu kami semua terdiam tidak ada yang mau berucap sama sekali dan memutuskan untuk kembali ke rumah masing-masing.


Hal ini juga yang mengajarkan kita untuk menghormati mereka yang tidak terlihat, dan jangan berucap sembarangan. “nanti deh gw coba mediasi sama ‘dia’ besok gw kasih tau”, namun sayangnya hal ini tidak bisa di publikasikan, untuk menghormati mereka. mereka hanya mau berbagi cerita namun tidak untuk publikasikan. namun yang perlu kita ketahui dan kita sadari adalah saling menghormati dan jaga omongan ketika mendatangi lokasi bencana adalah salah satu yang harus kita pahami.

[ nanti mungkin bakalan di Re-Update untuk cerita dari 'mereka', tapi admin gak janji ya ]

Salam Surya Manggala, Salam Organisasi, Terima Kasih.   -FVAQ

------------------------------o0O0o------------------------------



ARTIKEL TERKAIT

-


ARTIKEL SEBELUMNYA

#8 MERASAKAN DERITA MEREKA, DONASI TSUNAMI SELAT SUNDA PART 2
https://kartar08suryamanggala.blogspot.com/2019/01/viewfinder-surya-manggala-8-merasakan.html


LAMPIRAN

-


ALAMAT SEKRETARIAT
Jalan Raya Tengah, Gang. Antariksa RT 008 RW 08
Kelurahan Gedong Kecamatan Pasar Rebo
Jakarta Timur – 13760
D K I   J A K A R T A


INSTAGRAM
@kartarsuryamanggala


E-MAIL
oktrw08gedong@gmail.com
kartarsub08sm@gmail.com


YOUTUBE
Kartar Sub08 Surya Manggala



VIEWFINDER SURYA MANGGALA | KARANG TARUNA SUB 08
author : @alqamarjourney
admin instagram : @nikenhpsr



Comments